Kelas Malam di Tengah Asap

Baca Juga



PEKANBARU -- Kondisi kabut asap yang memaksa Pemko Pekanbaru meliburkan sekolah, ternyata tak menyurutkan semangat guru dan siswa SD Al Ulum Islamic School Pekanbaru untuk terus belajar.
Tak bisa bertatap muka di kelas, oleh Linda SSi, guru kelas VI SD Al Ulum diakali dengan berinteraksi melalui gadget dan media sosial WhatsApp. Linda SSi menggelar "Kelas Malam" demikian ia menamainya, di mana setiap pukul 19.00 WIB guru senior ini memberikan tugas-tugas pelajaran dengan tema bergantian.
"Soal-soal kita kirim ke anak melalui WhatsApp group (WAG) orang tua siswa.  Oleh orang tua soal-soal diteruskan ke anak masing-masing untuk selanjutnya dikerjakan anak-anak," ungkap Linda kepada Koranmx.com, Selasa (17/9/2019).
Siswa di rumah kemudian mengerjakan soal dengan waktu yang fleksibel.
"Nah, nanti setelah selesai, lembaran jawaban difoto dan dikirim ke saya untuk diperiksa," ujar alumni Unri yang juga seorang blogger ini.
Masing-masing anak diberi nilai yang kemudian diposting di grup orang tua. Cara ini, aku Linda cukup memyenangkan dan mengasyikkan bagi siswa dan orang tua.
Menurut Linda, respon murid dan orang tua sangat positif dan antusias. Karena dalam kondisi tidak bisa belajar langsung di sekolah namun masih dilayani oleh guru dengan memanfaatkan fasilitas teknologi terkini.

BACA JUGA:

Inspirasi di Balik Kepungan Asap

"Wah, seru. Terimakasih, anak-anak masih tetap dilayani untuk belajar," ucap salah seorang orang tua siswa.  Selain interaktif guru dengan anak, Linda juga meladeni konsultasi orang tua siswa tentang  perkembangan akademik anak mereka.
"konsulnya tidak lewat WAG, tapi japri (jalur pribadi-red)," tukas Linda yang akrab disapa Bunda ini.
Ditambahkan mantan guru SDIT Ar-Ridho Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini, cara belajar via media sosial ini telah dimulai pada saat kabut asap melanda Kota Pekanbaru 2015 silam.
"Sebenarnya waktu saya di Jakarta dulu, belajar interaktifnya melalui blog pribadi saya. Di mana siswa saya ajak berkunjung ke laman blog dan di sana saya  berikan soal-soal dan arahan," tuturnya.
Dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang makin canggih ini, menurut Linda, tidak ada alasan untuk tidak belajar meski dalam kondisi seperti bencana kabut asap.

Kembali Liburkan Sekolah
Seperti diketahui, kondisi udara di Kota Pekambaru dalam sepekan terakhir berada dalam level tidak sehat, sehingga otoritas pendidikan di Riau dan kabupaten/kota mengeluarkan surat edaran meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, kembali memperpanjang libur sekolah selama dua hari pada Senin (16/9) dan Selasa (17/9), mengingat kualitas udara di kota itu masih buruk akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Hasil rapat tim posko darurat asap Minggu sore, semua jenjang sekolah hingga universitas masih diliburkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal di Pekanbaru, seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, libur sekolah sudah diberlakukan sejak Selasa (10/9/2019) pekan lalu. Selama masa libur, orang tua murid diimbau memperhatikan anak-anaknya agar tidak bermain di luar ruangan. Anak-anak diminta fokus mengerjakan tugas di rumah. ***
Sumber: koranmx.com
Bunda Linda

Blog ini berisi warna-warni pelangi seputar dunia anak dan rekan yang mewarnai hari-hari Bunda, Insyaallah banyak hal yang bisa kita petik dari dunia dan tingkah polah anak-anak yang seruuuu

1 Komentar

Silakan poskan komentar

Lebih baru Lebih lama