Baca Juga
Bismillahirahmaanirrahiim
Memasuki hari ke enam di Bulan September ini, kami mulai kembali melakukan muhasabah harian seperti yang pernah kami lakukan di kelas Marwah dulu.
Setelah hampir 17 bulan, apa saja yang berbau pendampingan tidak bisa kami lakukan secara langsung, dan tentu saja semua harus dilakukan secara daring, termasuk ibadah harian anak-anak.
Pada awalnya semua berjalan lancar, dalam bayangan Bunda, waktu yang disediakan selama 30 menit untuk snack time dan dhuha dilakukan anak-anak secara mandiri di rumahnya, namun setelah evaluasi diri harian diisi, harus Bunda akui kejujuran mereka luar biasa.
Patut Bunda acungi jempol untuk kejujuran mereka mengisi sesuai hal yang sebenarnya, semisal catatan sholat fardhu, dhuha dan infaq. Ada beberapa anak yang Bunda temukan mengisi kolom tidak ada yang Bunda sediakan untuk pilihan sholat fardhu dan sholat sunnah nya, waduuuh....
Kebanyakan dari mereka melewatkan sholat subuh dan dhuha, bahagia sih dengan kejujuran mereka, tapi miris karena ternyata ibadah harian mereka masih ada bolong-bolongnya
Bunda tidak menutup mata untuk beberapa anak yang sudah rutin bangun pagi, sholat subuh di masjid, dan melaksanakan sholat sunah, masya Allah tabarakallah.
Naaah, inilah yang kemudian menjadi cara bagi kita para guru untuk melakukan pemantauan ibadah mereka walah tidak secara langsung. Tetap nyinyirin mereka untuk melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran, bukan karena paksaan.
Link muhasabah ini Bunda share setiap malam di WAG anak-anak, untuk mereka isi usai sholat isya, dengan harapan akan menjadi pembiasaan bagi mereka untuk beribadah karena Allah
Beberapa hal yang coba Bunda pantai dalam ibadah harian, adalah sholat fardhu dan sunah, tadarus dan murojaah hapalan, kebiasaan membantu orang tua dan infaq harian.
Semoga pemantauan daring ini akan tetap bisa kita laksanakan setiap hari ya nak. Secara langsung tetap ditanyakan setiap awal pembelajaran di kelas, tetap semangat belajar dan bermuhasabah diri ya nak.
Hari ke -55