Mengenali temperamen bayi

Baca Juga

Ada bayi yang “sulit”, ada apula bayi yang “mudah”. Tidak soal bayi Anda termasuk kategori mana, yang penting sejak awal Anda sudah mengenal temparamennya, sehingga paham bagaimana menanganinya

Reaksi bayi memanaga masih sangata terbatas. Tertawa bila senang dan merasa nyaman atau menangis bila kesal, marah atau tidak nyaman. Yang mungkin tidak disadari orang tua adalah, bayi memiliki temparamen masing-masing yang dibawanya sejak lahir, dan kecil kemungkinan diubah. Namun orang tua tetap perlu waspada. Siapa tahu kerewelan dan kegelisahannya bukan disebabkan oleh keunikan dan keanekaan temparamennya, melainkan sesuatu yang tak beres pada kesehatananya yang perlu penanganan segera.

Berbeda itu normal
Bayi memiliki temperamen masing-masing sejak ia hadir di dunia. Ada ayang mudah beradaptasi, ada juga yang sebaliknya. Ada yang selalu tersenyum, namun ada pula yang “dingin”, kurang memberikan reaksi. Namun, seringkali orang tua hanya melihat masalah dari satu sisi, sehinggga perbedaan temparamen anak sebagai sesuatu yang aneh.

Menurut beberapa kamus psikologi, temparamen merupakan sebuah aspek karakter yang menyelubungi seseorang secara umum, yang dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan terhadap pola-pola khusus reaksi emosional, perubahan suasana hati dan tingkat kepekaan yang dihasilkan oleh rangsangan. Beberapa jenis temparamen yang umumnya dokenal pada bayi adalah difficult babies (bayi yang menyulitkan), easy babies (bayi yang mudah diatur, mudah beradaptasi) dan slow to warm up babies (bayi yang memiliki sifat antara kedua karakter sebelumnya)

Menurut beberapa ahli, temparamen juga bisa dilihat sebagai reaksi seseorang terhadap respon yang diberikan lingkungannya. Temperamen bersifat menurun secara genetic (herediter) dari orangtua dan juga dipengaruhi oleh budaya tempat anak dibesarkan.

Salaha satu cara termudah mengenali temperamen si kecil yang segera tampak sejak lahir adalah dari tangisnya. Tangis menjadi pertanda bahwa toleransi bayi terhadap stress rendah bila penyebab tangisnya bukan disebabkan gangguan fisik. Jika ia sulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan, terlalu peka terhadap berbagai rangsang dan juga sulit tidur, kemungkinan ia termasuk bayi sulit.

Bayi yang sulit, biasanya sering menangis, sehinggga hamper selalu harus digendong, pola tidur dan makannya tidak teratur, mudah terbangun dari tidur (mungkin setiap 1 – 2 jam sekali), atau mudah mengamuk (temperamentantrum) yang semuanya atanpa sebab yang jelas. Sedangkan bayi mudah, sebaliknya. Ini bagian pertama, tunggu posting berikutnya. /sumber:majalah Ayahbunda No.12 th 2000)
Bunda Linda

Blog ini berisi warna-warni pelangi seputar dunia anak dan rekan yang mewarnai hari-hari Bunda, Insyaallah banyak hal yang bisa kita petik dari dunia dan tingkah polah anak-anak yang seruuuu

Posting Komentar

Silakan poskan komentar

Lebih baru Lebih lama