Baca Juga
Aziziah, 2 Agustus 2021
Bismillahirrahmaanirraahiim
Hmm.... Hari ini Bunda mau nulis apa ya ? Selalu adaaaaa aja cerita tentang mereka, my Aziziah....
Menyampaikan pesan dan nasehat untuk anak-anak bisa melalui cara apa saja, entah melalui permainan, obrolan santai atau malah masuk di materi pelajaran.
Dengan niat memberi warna pada pembelajaran apapun dengan warna Islam, maka sebisanya kami mengaitkan materi apapun dengan kehidupan dan tabungan amal anak-anak.
Pada pembelajaran perkembangan jalan tumbuhan sebelumnya, kita insyallah meningkatkan keimanan atas kemahakuasaan Allah, yang punya kuasa menumbuhkan, sementara kita sebagai manusia hanya ada di ranah ikhtiar.
Dalam pelajaran matematika, ternyata banyaaaaak sekali yang bisa kita kaitkan dengan ibadah dan adab seorang muslim. Contohnya pada saat membicarakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, kita memakai istilah dosa untuk tanda negatif dan pahala untuk bilangan bertanda positif. Jika dua tanda berbeda bertemu, maka tentu saja pahala dan dosa akan saling "memakan" dan yang menang adalah stok dosa atau pahala yang lebih banyak.
Dalam perkalian dan pembagian bilangan bulat, hal yang sama kami sepakati, jika sejalan antara perbuatan dan perkataan, maka kita dikategorikan sebagai orang jujur. Sebaliknya jika berbeda antara perbuatan dan perkataan, kita tergolong orang yang dusta.
Jujur ini kita kategorikan hasil positif, sedangkan dusta dikategorikan sebagai negatif. Sebagai pemisalan,
Jika kita berbuat salah dan mengaku salah, maka kita adalah orang yang jujur. Tapi jika kita salah mengaku benar, maka kita tergolong orang yang dusta.
Dengan pendekatan ini, Bunda berharap anak-anak Aziziah akan merasa bahwa belajar matematika dan Ilmu apa saja, akan menjadi tabungan amal untuk akhirat kita. Semoga kita sama-sama menjadi orang yang jujutlr dan sesuai antara perkataan dan perbuatan ya nak...
Hari ke-22
